Wamen PUPR: Perbarui Ruang Hijau di Memorial Living Park Aceh
Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru-baru ini menekankan pentingnya pembaruan dan peningkatan kualitas ruang hijau di Memorial Living Park, Aceh. Langkah ini dipandang krusial untuk memperkuat fungsi taman sebagai area publik yang nyaman dan representatif. Penataan ruang hijau yang baik akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Inisiatif pembaruan ini sejalan dengan komitmen Kementerian PUPR dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan penyediaan infrastruktur hijau. Memorial Living Park, yang memiliki nilai sejarah dan sentimental bagi masyarakat Aceh, diharapkan dapat menjadi model ruang terbuka hijau yang ideal. Pembaruan ini mencakup penambahan vegetasi, penataan lanskap, serta fasilitas pendukung yang memadai.
Lebih lanjut, Wamen PUPR menyoroti potensi Memorial Living Park sebagai pusat kegiatan komunitas dan edukasi lingkungan. Dengan ruang hijau yang tertata apik, taman ini dapat menjadi tempat yang menarik bagi berbagai kalangan usia. Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat berkolaborasi dalam menjaga dan memanfaatkan fasilitas ini secara optimal demi kepentingan bersama.
Pembaruan ruang hijau di Memorial Living Park Aceh merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan dan memberikan ruang rekreasi yang sehat bagi masyarakat. Dukungan dari berbagai pihak akan memastikan proyek ini berjalan lancar dan memberikan manfaat jangka panjang. Langkah ini juga diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk memprioritaskan pengembangan ruang terbuka hijau.
Wamen PUPR juga menyampaikan bahwa konsep pembaruan ruang hijau ini akan mengintegrasikan unsur-unsur kearifan lokal Aceh, sehingga taman tidak hanya berfungsi sebagai ruang terbuka hijau tetapi juga sebagai representasi budaya. Penggunaan tanaman endemik dan desain lanskap yang terinspirasi dari tradisi Aceh akan memberikan ciri khas unik pada Memorial Living Park.
Selain itu, aspek keberlanjutan juga menjadi prioritas dalam proyek ini. Sistem drainase yang baik, pemanfaatan air hujan, dan penggunaan material ramah lingkungan akan dipertimbangkan secara matang. Dengan demikian, pembaruan ini diharapkan tidak hanya mempercantik taman tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan di Aceh. Keterlibatan aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan pemeliharaan juga ditekankan oleh Wamen PUPR agar rasa kepemilikan terhadap taman ini semakin kuat.